13/10/2025, 18:58 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengacungkan jempol sambil membawa payung saat akan menaiki pesawat kepresidenan Air Foce One untuk berangkat ke Israel, Minggu(12/10/2025)
Kairo, Mesir – Dalam sebuah pengumuman mengejutkan, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa perang antara Israel dan Gaza telah usai. Trump juga menyebut akan melakukan perjalanan ke Mesir untuk menghadiri konferensi perdamaian dan menandatangani kesepakatan gencatan senjata yang baru saja disepakati. Pernyataan ini muncul pada saat jalinan diplomasi penuh gesekan di Timur Tengah semakin intens.
Pernyataan Trump: „Kita Sudah Menyudahi Perang“

Dalam sebuah pertemuan kabinet di Washington, D.C., Trump menyampaikan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas kini telah resmi berlaku. “Seperti yang Anda tahu, tadi malam kita mencapai terobosan besar di Timur Tengah — sesuatu yang dulu banyak orang bilang mustahil,” ujar Trump, dikutip dari Ahram Online.
Ia menambahkan bahwa semua negara di kawasan telah mencapai konsensus untuk mendukung perdamaian. Trump juga menegaskan bahwa pihaknya akan segera ke Mesir guna menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan tersebut. “Kita mengakhiri perang dan, dalam skala yang lebih besar, menciptakan perdamaian. Aku berharap itu akan menjadi perdamaian abadi,” katanya.
Dari sudut pandang Trump, momen ini bukan sekadar gencatan senjata, melainkan peluang untuk menyusun kembali masa depan Gaza — melalui rekonstruksi, keamanan, dan tata kelola baru.
Konteks Negosiasi & Gencatan Senjata

Gencatan senjata ini merupakan fase awal dari rencana damai yang telah digagas sebelumnya oleh Trump. Kesepakatan tersebut juga mencakup pertukaran tahanan dan pembebasan sejumlah sandera, serta penarikan sebagian pasukan Israel dari wilayah Gaza.
Perundingan ini dilakukan secara tidak langsung di Mesir, dengan mediasi dari pihak Mesir dan Qatar. Pihak Israel dan Hamas saling bertukar proposal melalui mediator. Trump beberapa kali meminta agar proses pembicaraan dipercepat, memperingatkan bahwa jika lambat, “darah akan terus tumpah.”
Meski gencatan senjata sudah tercapai, banyak persoalan mendasar yang belum diatur secara jelas: status keamanan Gaza, demiliterisasi Hamas, dan siapa yang akan mengelola wilayah pasca konflik.
KTT Perdamaian di Mesir: Tujuan & Tantangan

KTT perdamaian tersebut dijadwalkan diselenggarakan di Sharm El-Sheikh, Mesir, dengan kehadiran lebih dari 20 negara dan organisasi internasional. Pertemuan ini juga akan dipimpin bersama oleh Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Agenda utama KTT antara lain:
- Penandatanganan kesepakatan gencatan senjata.
- Rancangan tata kelola sementara Gaza pasca konflik.
- Penyusunan mekanisme keamanan dan demiliterisasi.
- Pembukaan akses bantuan kemanusiaan secara penuh.
- Rancangan rekonstruksi infrastruktur dan pemulihan sosial.
Meski diundang, perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa slot online mudah jackpot 2025 tidak akan menghadiri KTT karena bentrok dengan hari raya Yahudi.
Hamas juga menyatakan tidak akan hadir, memilih tetap berpartisipasi lewat jalur mediator.
Beberapa pemimpin dunia yang ikut hadir antara lain pemimpin dari Prancis, Inggris, Turki, Qatar, Yordania, dan organisasi seperti PBB dan Liga Arab.
Reaksi di Kawasan & Dukungan Regional

Para pemimpin negara Muslim dan Arab menunjukkan dukungan terhadap inisiatif Trump. Mereka menyambut ide agar perang segera diakhiri, dan mendesak agar Israel menghentikan agresi.
Pernyataan kolektif dari sejumlah negara Arab mendesak bahwa kesepakatan perdamaian harus menjamin aliran bantuan ke Gaza, mencegah pemindahan paksa penduduk, dan menyusun mekanisme keamanan yang adil.
Namun, sejumlah pihak skeptis terhadap efektivitas peran Trump. Ada pertanyaan seberapa besar kapasitasnya kini dalam diplomasi global mengingat statusnya sebagai mantan presiden.
Risiko & Hambatan yang Masih Membayang
- Ketidakjelasan peran Hamas
Karena Hamas enggan hadir langsung, banyak detail teknis masih bergantung pada mediator. Keberatan terhadap demiliterisasi dan status politik mereka bisa memperlambat proses kesepakatan. - Pertentangan Israel
Walaupun Israel telah menyetujui gencatan senjata awal, keputusan jangka panjang seperti penarikan total dan pembatasan militer bisa menjadi batu sandungan dalam negosiasi. - Keamanan di Gaza pasca konflik
Zona konflik yang baru saja cair masih rentan terhadap kekosongan kontrol keamanan. Siapa yang menjaga stabilitas? Bagaimana transisi dari otoritas militer ke sipil? - Pendanaan rekonstruksi besar-besaran
Gaza hancur parah — biaya rekonstruksi, dukungan sosial, dan pemulihan ekonomi sangat besar. Negara donor harus berkomitmen membantu dalam skala luas dan jangka panjang. - Kepercayaan publik & legitimasi
Masyarakat Gaza dan Palestina lebih luas bisa meragukan apakah gencatan ini benar-benar bakal bertahan. Selama beberapa tahun konflik, kepercayaan terhadap kesepakatan seringkali kandas.
Apa Arti bagi Trump?
Dengan memosisikan diri sebagai mediator utama dan penyusun rencana perdamaian Gaza, Trump berharap dapat memperkuat citra diplomatiknya di panggung global. Jika sukses, ini bisa menjadi prestasi besar dalam karier politiknya — apalagi jika disandingkan dengan peluang penghargaan internasional seperti nobel perdamaian.
Namun, ekspektasi tinggi juga datang bersama risiko reputasi. Gagal menjaga perdamaian atau terjadi kekerasan ulang dapat mengikis kredibilitasnya.
Pernyataan Trump bahwa perang Gaza sudah usai merupakan langkah diplomatik yang dramatis di tengah situasi konflik yang sangat kompleks. Dengan menjadwalkan kehadiran di KTT perdamaian Mesir, ia turut mengambil peran sentral dalam arsitektur rekonsiliasi Timur Tengah.
Meski begitu, perjalanan menuju perdamaian sejati masih panjang dan penuh tantangan. Keberhasilan rencana ini tergantung pada sejauh mana semua pihak — Israel, Hamas, negara Arab, dan masyarakat internasional — bisa berkomitmen melampaui deklarasi. Apakah gencatan ini akan menjadi awal dari masa damai atau sekadar jeda sementara dalam konflik yang berlarut, hanya waktu dan diplomasi nyata yang akan membuktikannya.